Selasa, 15 April 2014

Jumat, 03 Januari 2014

NEGARA-NEGARA YANG SERING BERSETERU

1. INDONESIA VS MALASIA   
Awal perseteruan Indonesia dan Malaysia sebab ulah pendudukan Inggris di negeri Jiran ini hendak menggabungkan Semenanjung Malaya dengan Kalimantan menjadi Federasi Malaysia. Rencana ini ditentang Presiden Ir. Soekarno menganggap itu bisa mengancam kemerdekaan Indonesia. Bukan hanya Indonesia, Brunei Darussalam dan Filipina juga menentang rencana ini.
Pernyataan Soekarno dibalas demo anti-Indonesia di Ibu Kota Kuala Lumpur. Mereka menyerbu Kedutaan Besar Republik Indonesia di sana, merobek foto Soekarno, menginjak lambang negara yakni Garuda Pancasila. Amarah bapak revolusi tidak tertahan. Dia memerintahkan untuk ganyang Malaysia. Perang sempat berkecamuk, Indonesia secara bergerilya menduduki Sabah dan Sarawak. Namun saat Soekarno digantikan Soeharto, terjadi konflik dalam negeri hingga perang ini reda dengan sendirinya.

2. JEPANG VS CHINA
 Dua negara kuat dan besar Asia ini berperang selama dua tahun pada 1937. Mereka memperebutkan wilayah Kanton dan Shanghai, dua kawasan penting di China. Kanton pelabuhan penting dan strategis di selatan China. Rakyat Negeri Tirai Bambu itu berjuang keras mempertahankan wilayahnya. Namun setelah jatuh korban sangat banyak, pada 1939, pasukan China menyerah dan Kanton dirampas oleh Jepang. Dengan dimulainya Perang Dunia Kedua, Jepang pernah menduduki China. Namun, rakyat China melakukan perlawanan gigih hingga pasukan Nippon berhasil dipukul mundur.
Tahun lalu kondisi politik kedua negara kembali memanas. Demonstrasi anti-Jepang merebak seantero China terkait sengketa kedua negara soal klaim Kepulauan Senkaku. Perang kali ini bukan lagi konflik bersenjata, melainkan lewat cara lebih cerdas termasuk memboikot produk Jepang.

3. PAKISTAN VS INDIA
Bentrokan dua negara ini dipicu pada 1947, saat Inggris memberikan kemerdekaan bagi India dengan pembagian dua wilayah, Pakistan mayoritas muslim dan India mayoritas Hindu. Kashmir diberikan kebebasan hendak ikut wilayah mana mengingat posisinya di tengah dua negara itu.  Pakistan mengklaim Kashmir sebab mayoritas mereka juga beragama Islam. India tidak terima, maka terjadilah perang.
Setidaknya ada empat perang terjadi atas perebutan wilayah Kashmir. Kecuali pada 1971, Bangladesh ingin memisahkan diri dari Pakistan. Negara ini menerima bantuan dari India. Akhirnya Bangladesh dapat berdaulat. Bukannya sakit hati Bangladesh memisahkan diri, Pakistan justru dendam pada India dinilai ikut campur di situasi itu.

4. PALESTINA VS ISRAEL
 Ini konflik paling panjang yang pernah ada bahkan berlangsung hingga kini. Bangsa Arab dan umat Islam menganggap itu bukan konflik negara tetangga melainkan penjajahan Israel atas Palestina. Saat negara Palestina berdaulat 1988, negara Arab awalnya mendukung, malah melemah sebab menganggap mereka berdaulat dan mempunyai kekuatan sendiri. Sebaliknya, Israel didukung penuh Amerika Serikat.
Konflik semakin memanas saat kedua negara mengklaim memiliki tanah Jerusalem dengan Masjid Al Aqsa. Wilayah ini memang tanah suci bagi ketiga agama dunia yakni Islam, Nasrani, dan Yahudi.

5. KOREA UTARA VS KOREA SELATAN
Dua negara Korea ini tak pernah mengalami perang terbuka dan total, hanya ada serangkaian perang terbatas. Keduanya mendapat dukungan negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia). Banyak pengamat yang mengatakan perang kedua negara masih bersaudara ini adalah perang Proxy, atau perang tidak melibatkan kekuatan utama yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Perang sepanjang 1950-1953 ini berakhir tanpa kemenangan salah satu pihak. Hingga kini hubungan keduanya seperti api dalam sekam. Hal sekecil apapun bisa saja menjadi pemicu perang.

6. RUSIA VS AMERIKA
perseteruan ini di mulai saat berakhirnya perang dunia ke dua dan rusia masih benama uni soviet, dua negara super power ini  berseteru di karenakan ingin menunjukan siapa yang terhebat diantara mereka, mulai dari perang idiologi, negara pendukung, ekuatan militer, hingga teknologi super canggih

Jumat, 11 Oktober 2013

memahami ayat-ayat AL-QUR'AN TENTANG DEMOKRASI



A.ALI ’IMRAN :159

159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Isi Kandungan
Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia hidup di dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang dihadapi. Untuk itu mereka harus dapat memecahkan masalah tersebut. Adapun cara menyelesaikan persoalan hidup dalam surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan, harus dengan mencontoh dan mengambil teladan dari nabi Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut berdasarkan rahmat Allah SWT, setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah.


Orang yang selalu bersikap keras dalam menghadapi masalah maka ia akan dijauhkan dalam pergaulan. Oleh karena itu, apabila kita terlanjur berbuat salah dan berlaku kasar kepada orang lain maka segeralah minta maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Baik dengan tidak sengaja, apalagi disengaja.


Kalau kita mempunyai persoalan, sedang kita sudah memecahkannya dengan cara bermusyawarah yang kita kehendaki maka kita serahkan saja kepada Allah SWT apa hasil yang akan dicapai nanti. Karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertakwa dan berserah diri kepadanya.


Rasulullah telah memberikan contoh tentang musyawarah. Menjelang perang Uhud terjadi perbedaan pendapat antara beliau dengan sejumlah sahabat. Nabi SAW berpendapat sebaiknya orang Islam bertahan di dalam kota, tetapi sebagian sahabat beliau agar musuh dihadapai di luar kota. Nabi akhirnya menerima usul mereka walaupun dengan berat hati. Setelah terbukti kalah dalam perang itu, Nabi tetap bersikap lemah lembut kepada mereka.


Hal yang penting, selalu menyepakati sesuatu melalui musyawarah, yaitu semua pihak harus teguh dengan pilihan kesepakatannya, bukan menyesali hasil pilihan. Allah SWT pasti akan membela mereka yang telah bersikap istiqamah dan bertawakal kepada Allah.
Kandungan isi QS. Ali Imran : 159
Pada ayat ini Allah memuji akhlak nabi Muhammad SAW. yang tinggi dalam memimpin masyarakat Islam. Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin pada peperanganUhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita kekalahan, tetapi Rasulullah tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu, bahkan memaafkannya dan memohonkan untuk mereka ampunan dari Allah SWT andai kan nabi Muhammad SAW bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari beliau.

Di samping itu, Rasulullah selalu bermusyawarah dengan mereka dalam segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah itu karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Rasulullah. Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakkal sepenuhnya hanya kepada Allah karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah SWT. Gambaran di atas merupakan asbabun Nuzul (peristiwa yang melatar belakangi turunnya) QS. Ali Imran : 159.


Perilaku yang mencerminkan QS. Ali Imran : 159.
Dari analisa, setidaknya ada 4 perilaku yang seharusnya dimiliki oleh manusia terutama kaum muslimin baik di dalam melaksanakan musyawarah maupun di luar musyawarah, yaitu :
a.    Sikap lemah lembut, merupakan sikap yang sangat penting dimiliki terutama bagi seorang pemimpin, untuk mendapatkan simpati dari oeng-orang yang di sekelilingnya atau yang dipimpinnya. Sebaliknya sikap kasar dank eras kepala/keras hati akan sangat membahayakan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, karena bisa merusak hubungan yang sudah terjalin baik. Oleh karena itu sedapat mungkin kita miliki sikap lemah lembut, ramah dan sopan dalam kehidupan sehari-hari.
b.    Musyawarah merupakan salah satu bentuk kebebasan berdemokrasi, di dalam Islam berdemokrasi tidak pernah dikekang bahkan dianjurkan dan diperintahkan, Islam mempersilakan kepada siapa saja untuk mengadakan perkumpulan baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan sebagainya, tetapi standar moral harus dipatuhi dan tujuannya harus diarahkan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan( amar ma’ruf nahi ‘anil mungkar).
Islam juga memberikan hak dan kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat bagi umat Islam, sepanjang kebebasan tersebut digunakan unfuk menyebarluaskan kebenaran dan kebajikan, bukan untuk kejahatan dan kekejian.
Musyawarah adalah media untuk mensinkronkan perbedaan-perbedaan dalam keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak.
c.    Keberhasilan kita dalam musyawarah sangat ditentukan oleh sikap-sikap kita terhadap orang lain seperti lembut hati, tidak kasar dan keras kepala, memaafkan kesalahan orang lain dan memohonkan ampun kepada Allah. Jika semuanya sudah dilakukan dengan maksimal, maka kita juga harus mneyerahkan hasil dan segala urusan kita akhirnya kepada Allah SWT Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu (bertawakkal).
d.    Dengan tawakkal, semua permasalahan yang kita hadapi akan mendapatkan hasil seperti yang kita inginkan, karena orang-orang yang bertawakkal dicintai oleh Allah. Karena itulah dalam kehidupan sehari-hari kita harus slalu bertawakkal kepada Allah setelah berusaha secara maksimal.
Al-Qur'an menyelipkan nilai-nilai demokrasi yang tercermin dalam dialog nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. dalam QS. As-Shaffat: 102.
Meskipun mendapat perintah Allah, tetapi nabi Ibrahim yang tidak pernah bertindak otoriter, beliau tetap menggunakan cara-cara yang demokratis/sikap yang demikian ini hendaknya dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.


ASY SYURA:38
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura : 38)
Isi Kandungan
Dalam ayat tersebut Allah menyerukan agar umat Islam mengesakan dan mnyembah Allah SWT. Menjalankan shalat fardu lima waktu tepat pada waktunya. Apabila mereka menghadapmasalah maka harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Rasulullah SAW sendiri mengajak para sahabatnya agar mereka bermusyawarah dalam segala urusan, selain masalah-masalah hukum yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Persoalan yang pertama kali dimusyawarahkan oleh para sahabat adalah khalifah. Karena nabi Muhammad SAW sendiri tidak menetukan siapa yang harus jadi khalifah setelah beliau wafat. Akhirnya disepakati Abu Bakarlah yang menjadi khalifah.
Pada akhir ayat tersebut dijelaskan bahwa apabila kita diberi rizki harus dinafkahkan kepada kebaikan. Misalnya, diberikan kepada mereka yang membutuhkan baik secara individu maupun kelompok.
Kandungan Isi QS. Asy-Syura : 38
Dari ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa sesuai petunjuk Al Quran, Rasulullah Saw mengembangkan budaya musyawarah dikalangan para sahabatnya. Beliau sendiri meski seorang Rasul, amat gemar berkonsultasi dengan para pengikutnya dalam soal-soal kemasyarakatan. Tetapi dalam berkonsultasi Rasulullah Saw tidak hanya mengikuti satu pola saja. Kerap kali beliau bermusyawarah hanya dengan beberapa sahabat senior. Tidak jarang pula beliau hanya meminta pertimbangan dari orang-orang ahli dalam hal yang dipersoalkan atau profesional. Terkadang beliau melempar masalah-masalah kepada pertemuan yang lebih besar, khususnya masalah-masalah yang mempunyai dampak yang luas bagi kepentingan masyarakat.

Disamping itu dapat dipahami pula bahwa orang-orang yang memiliki komitmen dalam ketaatan memenuhi seruan Allah, yaitu selalu menegakkan shalat, selalu menyelesaikan segala urusan keduniaan dengan musyawarah, menegakkan prinsip-prinsip musyawarah, memanfaatkan rezeki yang dikaruniakan oleh Allah selalu dinafkahkan (dikeluarkan) untuk jalan Allah swt, maka balasannya di sisi Allah itu lebih baik dan lebih kekal, yaitu berupa kesejahteraan dan kebahagiaan hidup yang abadi di dalam surga, termasuk juga bagi orang-orang yang taat kepada Tuhan mereka.

    Perilaku yang mencerminkan QS. Asy Syura : 38

Agar musyawarah berjalan tertib dan menghasilkan kemaslahatan bagi orang banyak, maka peserta musyawarah harus mengedapankan sikap-sikap sebagai berikut:
1.    Sikap lemah lembut, menghindari tutur kata yang kasar dan sikap keras kepala
2.    Lapang dada dan sikap mental untuk selalu bersedia memberi maaf, karena tiada musyawarah jika kecerahan fikiran dan kejernihan nurani tidak hadir di lubuk hati peserta musyawarah.
3.    Seimbang pemakaian pertimbangan akal dan hati nurani, khusus hati nurani ini dalam istilah keagamaan disebut juga ilham, hidayah atau firasat.




4.    Mengimplementasikan prinsip-prinsip musyawarah dalam memecah-kan segala persoalan kehidupan, seperti:
a.    Tidak memaksakan kehendak/pendapat (QS. Ali Imran : 159)
b.    Mengutamakan kepentingan bersama (QS. Asy-Syura : 38)
c.    Menjunjung semangat kekeluargaan dan kebersamaan (Al-Hadits)
d.    Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai kebenaran (QS. Asy-Syura : 38)
e.    Hasil keputusan harus bersifat mengikat dan dilaksanakan dengan i'tikad yang baik, penuh rasa tanggung jawab (QS. Ali Imran: 159)
f.    Dilakukan dengan menggunakan akal sehat dan hat